Selasa, 27 November 2012

Bilangan Jam


BILANGAN JAM

A.                Operasi Penjumlahan Pada Bilangan Jam
Penjumlahan pada bilangan jam merupakan suatu operasi perputaran jarum jam ke arah kanan (positif).
Pada kondisi awal, jam menunjukan jam 4. Kemudian kalau jarum jam di gerakan ke arah kanan jam menunjukan jam 1. Hal ini dapat dikatakan bahwa:
4+1=1  (penjumlahan , seperti terlihat pada gambar 3.1 di atas).
4+3=3
2+3=1
3+4=1

Pada sistem jam delapanaan, coba Anda perhatikan contoh-contoh berikut:
3+4=7
5+3=8
6+3=1
8+2=2
4+7=3
7+6=5
Dengan memperhatikan contoh di atas maka dapat digeneralisasi penjumlahan bilangan pada sistem jam k-an.
Jika a, b, merupakan angka-angka pada jam k-an, maka akan berlaku:
      
 a+b,  jika(a+b) k  
a+b=   
 (a+b)-k, jika(a+b)>k

Contoh 1:
Pada sistem jam delapanaan, tentukan nilai dari:
a)                  3+2.
b)                  5+2.
c)                  6+7.
d)                 5+7.
e)                  7+7.

Penyelesaian :
k=8
a)                  3+2=5, karena 5<8.
b)                  5+2=7, karena 7<8.
c)                  6+7=13-8=5, karena 13>8.
d)                 5+7=12-8=4 ,karena 12>8.
e)                  7+7=14-8=6, karena 14>8.

B.                 Operasi Pengurangan Pada Bilangan Jam
Pengurangan pada bilangan jam merupakan suatu operasi perputaran jarum jam ke arah kiri (negatif).
Pada kondisi awal jam menunjukan jam 4. Kemudian kalau jarum jam digerakan ke arah kiri, jam menunjukan jam 3. Hal ini dapat dikatakan bahwa:
4-1=3   (pengurangan, seperti terlihat pada gambar 3.3 di atas).
Coba Anda perhatikan contoh-contoh berikut:
3-2=1.
4-3=1.
4-2=2.
2-3=3.
3-4=3
2-2=4.
Pada sistem delapanan, coba Anda perhatikan contoh-contoh berikut:
5-4=1.
7-3=4.
8-2=6.
1-4=5.
3-4=7.
Dari contoh di atas dapat digeneralisasikan pengurangan bilangan pada sistem jam k-an.
Jika a, b, merupakan angka-angka pada jam k-an, maka akan berlaku:
 (a-b)+k, jika (a-b) 0
a-b =
 a-b ,   jika a-b>0

Contoh 2:
Pada sistem jam delapanan, tentukanlah nilai dari:
(1)               3-2.
(2)               5-3.
(3)               6-7.
(4)               5-7.
(5)               7-7.
Penyelesaian:
k = 8
(1)               3 - 2 = 1, karena 1>0.
(2)               5 - 3 = 2, karena 2>0.
(3)               6 - 7 = - 1 + 8 = 7, karena -1 < 0.
(4)               5 - 7 = -2 + 8 = 6, karena -2 < 0.
(5)               7 - 7 = 0 + 8 = 8, karena 0 = 0.A

C.                 Operasi Perkalian Pada Bilangan Jam
Perkalian bilangan jam merupakan suatu operasi penjumlahan angka-angka yang sama berulang kali pada bilangan jam. Misalnya, 3 x 4 = 4 + 4 + 4 + 4.
Contoh 3:
Pada sistem jam delapanan, tentukan hasil dari:
(1)               2 x 4.
(2)               3 x 2.
(3)               3 x 4.
(4)               5 x 3.
(5)               4 x 7.
Penyelesaian:
k = 8
(1)               2 x 4 = 4 + 4 = 8.
(2)               3 x 2 = 2 + 2 + 2 = 6.
(3)               3 x 4 = 4 + 4 + 4 = 12 – 8 = 4.
(4)            5 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 15 – 8 = 7.
(5)               4 x 7 = 7 + 7 + 7 + 7 = 28 – (3x8) = 28 – 24 = 4.
Dengan memperhatikan contoh-contoh di atas maka dapat digeneralisasi pengurangan bilangan pada sistem jam k-an.
Jika a, b, merupakan angka-angka pada jam k-an, maka akan berlaku:
a x b = (a x b) – nk; n Ñ” { bilangan cacah}
Contoh 4:
Pada sistem jam duabelasan, tentukanlah hasil dari:
(1)               4 x 2.
(2)               5 x 2.
(3)               6 x 4.
(4)               7 x 5.
(5)               8 x 10.
Penyelesaian:
(1)               4 x 2 = 8 – (0 x 12) = 8 (n = 0).
(2)               5 x 3 = 15 – (1 x 12) = 3 (n = 1).
(3)               6 x 4 = 24 – (1 x 12) = 12 (n = 2).
(4)               7 x 5 = 35 – (2 x 12) = 11 (n = 2).
(5)               8 x 10 = 80 – (6 x 12) = 8 (n = 6).

D.                Operasi Pembagian Pada Bilangan Jam
Tabel 3. 1
Perkalian pada Bilangan Jam Empatan
x
1
2
3
4
1
1
2
3
4
2
2
4
2
4
3
3
2
1
4
4
4
4
 4
4

Dapat kita lihat bahwa untuk beberapa bilangan pada sistem jam empatan, pengerjaan itu berlaku. Perhitungannya dapat kita lakukan karena pengajaran bagi itu berlaku. Perhitungannya dapat kita lakukan karena pengajaran bagi itu merupakan lawan dari pengerjaan kali. Misalnya, 2 : 3 = 2, 2 x 3 = 2. Tetapi 3 : 2 tidak mempunyai penyelesaian, karena tidak ada bilangan pada tabel tersebut yang bila dikalikan dengan 2 menghasilkan 3.
Berlainan lagi dengan 2 : 2 yang mempunyai jawab 1 dan 3, karena 1 x 2 = 2 dan 3 x 2 = 2. Oleh karena itu, pengerjaan bagi pada sistem jam empatan tidak tertutup. Kita  tidak hanya dapat membuat sistem jam empatan, tetapi sistem jam k-an lainnya. Dan pengerjaan bagi pada aritmatika jam k-an tersebut tidak tertutup.


E.                 Sifat-Sifat Operasi Pada Bilangan Jam
Berikut ini diberikan tabel penjumlahan, pengurangan, dan perkalian untuk sistem bilangan jam delapanan.
Tabel 3. 2
Penjumlahan pada Bilangan Jam Delapanan
+
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8


Tabel 3. 3
Pengurangan pada Bilangan Jam Delapanan
-
1
2
3
4
5
6
7
8
1
8
7
6
5
4
3
7
1
2
1
8
7
6
5
4
6
2
3
2
1
8
7
6
5
5
3
4
3
2
1
8
7
6
4
4
5
4
3
2
1
8
7
3
5
6
5
4
3
2
1
8
2
6
7
6
5
4
3
2
1
8
7
8
7
6
5
4
3
2
1
8




Tabel 3. 4
Perkalian pada Bilangan Jam Delapanan
x
1
2
3
4
5
6
7
8
1
1
2
3
4
5
6
7
8
2
2
4
6
8
2
4
6
8
3
3
6
1
4
7
2
5
8
4
4
8
4
8
4
8
4
8
5
5
2
7
4
1
6
3
8
6
6
4
2
8
6
4
2
8
7
7
6
5
4
3
2
1
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8

Dari tabel di atas dapat ditunjukan bahwa pada sistem bilangan jam secara umum berlaku sifat-sifat sebagai berikut:
(1)               Sifat Komutatif
a + b = b + a
a x b = b x a
(2)               Sifat assosiatif
a + (b+c) = (a + b) + c
a x (b x c) = (a x b) x c
(3)               Sifat Distributif
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
a x (b – c) = (a x b) – (a x c)